Khayal....

Pertemuan dengannya waktu itu... ah tak pernah aku merasa akan jadi rindu akhirnya


Saat itu awal Juni, hari dimana aku memulai menjadi mahasiswi magang di salah satu instansi pemerintah. aku pikir hanya aku dan tiga orang temanku yang saat itu sedang berstatus magang, ternyata tanpa diduga dia datang....

Ia seperti ayahku, seperti orang-orang kebanyakan yang ada di instansi itu.
Tubuhnya memang tidak segagah mereka yang ada di akademi sana.
Tetapi aku merasakan akan ada hal lain antara aku dan dia.

Dia datang bersama ayahnya, seorang bapak yang sungguh sangat bijaksana, sangat hangat dan ramah. awalnya kupikir tidak ada hubungan darah antara mereka, tapi kulihat sekilas wajahnya mirip memang dengan pria muda itu..

........


Ternyata nasib memang membawaku bersamanya, aku ditempatkan satu ruangan bersamanya....

Minggu pertama tidak ada perbincangan, aku hanya senang memperhatikannya mondar-mandir keluar masuk ruangan karna perintah.

Minggu kedua giliranku yang mondar-mandir keluar masuk ruangan karena perintah pembimbingku.
Mungkin pembimbingku juga seorang malaikat yang jadi pembuka jalan antara aku dan dia.

Saat itu memang waktu yang kurang pas untukku. Disatu sisi aku mulai merasa jenuh dan lelah terhadap hubunganku dengan kekasihku, rasanya ingin ku akhiri saja hubungan yang entah mau dibawa ke arah mana.
Disisi lain aku mulai memahami sosok pria muda tangguh yang ternyata baru saja tiba di Jakarta setelah menghabiskan dua tahun di Ambon.


Terkadang saat aku jenuh dia akan datang menghampiriku hanya untuk sekedar menggoda atau menanyakan apakah aku sudah makan atau belum.
Sungguh aku bukan perempuan yang mudah tergoda dengan laki-laki, tapi ya, aku memang mudah luluh dengan sifat seperti itu. Perhatian kecil yang sering diabaikan kebanyakan pria.


Aku adalah tipikal perempuan yang masih memegang teguh prinsip "karma itu ada" dan aku masih menjaga hatiku sekalipun sering berontak menolak bahwa aku nyaman dengan sosok yang baru ku kenal di kantor. Aku masih memikirkan kekasihku disana, kekasihku yang entah seberapa sering mendua dibelakangku. Aku terlalu leah untuk mencari tau semuanya, semuanya kubiarkan berjalan seperti biasa sampai dia mengira aku bodoh. Biarlah, aku percaya karma akan datang padamu cepat atau lambat dan suatu hari nanti aku akan pergi dan kau akan menangisiku....


..............




Suatu hari entah mengapa dia datang menghampiriku yang saat itu menganggur. Hanya meminta izin mengisi daya powerbank di CPU mejaku, aku hanya membalanya dengan tersenyum.
Keisenganku muncul, kupegang Iphone miliknya, ternyata dia menggunakan password. awalnya dia tak mau memberitauku tapi kemudian dia memberitau passwordnya.
Kebetulan salah satu staff diruanganku sedang ada urusan keluarga dan minta tolong untuk diantar ke halte tranjakarta terdekat, pembimbingku memberikan perintah agar dia mengantarkan sampai ke halte terdekat, yang mengejutkan untukku adalah tanpa ada keraguan dia menitipkan Iphonenya padakau sedangkan dia hanya membawa handphone nokia dimana semua orang termasuk ayahnya tidak tau nomernya.

Tuhan sampai terjadi apa-apa denganmu aku yang akan merasa bersalah karna saat itu aku meminjam handphonemu hanya untuk mendownload game dan kamu malah dengan sennag hati menitipkannya padaku.

Setiap lima menit aku melihat jam tanganku, menanti kedatanganmu diruangan ini lagi. dan setelah satu jam berlalu kamu datang. Terimakasih Tuhan.....



..............



Kini aku sudah menyandang status single, dan entah kenapa aku memikirkanmu lagi setelah empat bulan kulalui dengan status baruku. Entah kenapa aku merindukanmu.

Aku rindu aroma parfum di jaketmu....
Aku rindu keusilanmu....
Aku rindu gayamu yang konyol.....
Aku rindu diantar pulang olehmu.....




Sebentar memang waktu magangku disana, andai waktu bisa kuputar aku hanya ingin kau tau aku memperhatikan dan mencari tau semua hal tentangmu.


..........



Saat ini memang aku bisa mnghubungimu kembali, tapi rasanya berbeda dengan dulu....
Aku sadar di dalam hati ini ada ruang yang telah kusiapkan untukmu, mengingat kedua orangtuaku telah memberikan lampu hijau jika aku ingin membuat komitmen bersamamu.
Ruang hati yang belum sempat aku utarakan pada empunya.

Sesungguhnya aku ingin memberitaukan padamu isi hatiku karna aku bukanlah perempuan munafik. Aku berbeda dengan gambaran perempuan di luar sana.

Saat senja datang
Saat matahari digantikan bulan
Saat itu akan selalu mengingatkanku padamu.


Tolong jangan hakimi aku jika kau tau aku menjadi pengagum rahasiamu.
Beginilah aku. Entah apa namanya rasa ini, yang jelas aku hanya ingin kau berada disampingku saat ini, nanti, esok bahkan selamanya.


Aku menerima kurangmu, karna nantinya akan menjadi kelebihanku.
Aku ingin membuat semua pria cemburu padamu, dan semua wanita cemburu padaku...


Tuhan, inikah jalan untukku?
Haruskah aku mengagumi sosoknya dalam diam?
























Pengagum Rahasiamu Sersan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

suka dukanya anak tentara

jatuh bangun